Danau Bulan Sabit Yueyaquan ada di tengah padang pasir di pedalaman China, pada sebuah lembah. Keberadaannya nyaris hancur ditelan gunung pasir di sekitarnya. Untung saja pemerintah China turun tangan menyelamatkan danau yang menjadi oasis ini. Mereka membangun tembok penghijauan untuk menahan pasir.
Dilihat dari Daily Mail, Senin (20/5/2013), Danau Yueyaquan mengalami pendangkalan dari 5 meter pada 1960-an menjadi 1 meter pada 199-an. Pada 2006, dilakukan perbaikan agar danau terisi air kembali, sekaligus melestarikan danau yang juga memiliki bangunan bersejarah di sekitarnya ini.
Danau ini terletak sekitar 6 km di selatan kota Dunhuang di utara China. Danau sepanjang 218 meter dan lebar 58 meter ini memiliki mata air murni dan dahulu merupakan tempat persinggahan penting dalam Jalur Sutera antara China dan dunia Barat sejak zaman Dinasti Han.
Kawasan ini sekarang menjadi objek wisata yang menarik wisatawan. Apalagi karena air danaunya kini sudah lebih banyak, padahal hujan jarang sekali turun di daerah ini.
Daerah yang dikepung gunung pasir ini bisa dinikmati wisatawan dengan cara tur menaiki unta Mongol yang berbulu tebal. Setelah berkeliling gurun pasir di sekitar danau, wisatawan bisa mengunjungi pagoda kuno serta deretan toko suvenir di sekitar Danau Yueyaquan.
Dunhuang pun merupakan kantung komunitas China muslim di pedalaman. Banyak makanan halal khas muslim China yang dijual setiap malam untuk agenda wisata kuliner.
Jadi, kalau Anda pergi ke pedalaman Dunhuang dan melihat oasis, siapa tahu itu bukan fatamorgana. Mungkin Anda sudah sampai di Danau Bulan Sabit Yueyaquan.
Masih penasaran dengan penampakan Oasis yang sangat indah ini, check this out !
sumber
0 komentar:
Posting Komentar
Sebuah kritik dan saran kecil dari anda bisa memberikan sebuah motivasi bagi catatan kecilku agar tetap terus eksis di dunia blogger ! ! !
Syarat Comment :
1. Tidak mencantumkan link dalam kotak komentar
2. Gunakan kata-kata bijak & sopan
3. Comment Sesuai Artikel
4. Lebih baik gunakan Name/URL
5. Don't Spamming
6. Jika melanggar terpaksa kami hapus